Shalat fardhu ada lima waktu dalm sehari semalam, masing-masing shalat mempunyai waktu yang telah ditetapkan oleh peletak Syariat.
Waktu shalat Zhuhur diawali dengan tergelincirnya matahari, yakni condongnya matahari dari tengah langit ke arah barat, dan waktunya terus berlangsung sampai bayangan segala sesuatu sama panjang dengan aslinya.
waktu Shalat Ashar dimulai dari berakhirnya waktu Zhuhur, yakni sejak bayangan benda sama-sama tinggi dengan aslinya. waktu shalat ashar berakhir dengan terbenamnya matahari, yakni di akhir menguningnya matahari. Nabi memerintahkan agar menjaga shalat Ashar dalam sabda beliau,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594).
Waktu shalat Maghrib dari terbenamnya matahari sampai hilangnya cahaya merah, berdasarkan sabda nabi,
وَوَقْتُ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ
“Waktu shalat Maghrib adalah selama cahaya merah (saat matahari tenggelam) belum hilang.” (HR. Muslim no. 612). Inilah di antara alasan Imam Nawawi dan sebagian ulama Syafi’iyah lainnya yang lebih cenderung pada pendapat qodiim (yang lama, saat Imam Syafi’i di Irak) (Lihat Kifayatul Akhyar, hal. 80 dan Al Iqna’, 199). Pendapat inilah yang lebih kuat.
Waktu shalat Isya, maka waktunya dimulai sejak lenyapnya cahaya merah sampai tengah malam, berdasarkan sabda Nabi,
وَوَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الأَوْسَطِ
“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 612)
Waktu Shalat Shubuh adalah dari terbitnya fajar kedua sampai terbitnya matahari, dan di sunnahkan untuk menyegerakannya saat fajar benar-benar terbit.
Tidak ada komentar:
Write komentar